Binaan dan Belajar

Jika manusia dibina dengan celaan,
mereka belajar memaki.
Jika manusia dibina dengan permusuhan,
mereka belajar membenci.

Jika manusia dibina dengan cemoohan,
mereka belajar rendah diri

Jika manusia dibina dengan penghinaan,
mereka belajar menyesali diri.
Jika manusia dibina dengan toleransi,
mereka belajar mengendalikan diri.
Jika manusia dibina dengan dorongan,
mereka belajar percaya diri.
Jika manusia dibina dengan pujian,
mereka belajar menghargai.
Jika manusia dibina dengan sebaik-baik perlakuan,
mereka belajar keadilan.
Jika manusia dibina dengan rasa aman,
mereka belajar menaruh kepercayaan.
Jika manusia dibina dengan dukungan,
mereka belajar menyayangi dirinya.
Jika manusia dibina dengan iringan do’a, kasih, dan persahabatan, mereka belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

Percakapan antara Imam Al-Ghozali dengan para muridnya


Imam Ghazali = "Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?"
• Murid 1 = "Orang tua"
• Murid 2 = "Guru"
• Murid 3 = "Teman"
• Murid 4 = "Kaum kerabat"
• Imam Ghazali = "Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah Mati. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati" (Ali Imran : 185)

Imam Ghazali = "Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?"
• Murid 1 = "Negeri Cina"
• Murid 2 = "Bulan"
• Murid 3 = "Matahari"
• Murid 4 = "Bintang-bintang"
• Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah Masa Lalu. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama"

Iman Ghazali = "Apa yang paling besar di dunia ini ?"
• Murid 1 = "Gunung"
• Murid 2 = "Matahari"
• Murid 3 = "Bumi"
• Imam Ghazali = "Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah Hawa Nafsu (Al A'raf : 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka"

Imam Ghazali ="Apa yang paling berat di dunia?"
• Murid 1 = "Baja"
• Murid 2 = "Besi"
• Murid 3 = "Gajah"
• Imam Ghazali = "Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah Memegang Amanah (Al-Azab : 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah"

Imam Ghazali = "Apa yang paling ringan di dunia ini ?"
• Murid 1 = "Kapas"
• Murid 2 = "Angin"
• Murid 3 = "Debu"
• Murid 4 = "Daun-daun"
• Imam Ghazali = "Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali di dunia ini adalah Meninggalkan Sholat. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat"

Imam Ghazali = "Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?"
• Murid- Murid dengan serentak menjawab = "Pedang"
• Imam Ghazali = "Itu benar, tapi yang paling tajam sekali di dunia ini adalah Lidah Manusia. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri "

Shalahuddin Al-Ayyubi

Shalahuddin Al-Ayyubi sebenarnya hanya nama julukan dari Yusuf bin Najmuddin. Shalahuddin merupakan nama gelarnya, sedangkan al-Ayyubi nisbah keluarganya. Beliau sendiri dilahirkan pada tahun 532 H/ 1138 M di Tikrit, sebuah wilayah Kurdi di utara Iraq.
Sejak kecil Shalahuddin sudah mengenal kerasnya kehidupan. Pada usia 14 tahun, Shalahuddin ikut kaum kerabatnya ke Damaskus, menjadi tentara Sultan Nuruddin, penguasa Suriah waktu itu. Karenan memang pemberani, pangkatnya naik setelah tentara Zangi yang dipimpin oleh pamannya sendiri, Shirkuh, berhasil memukul mundur pasukan Salib (crusaders) dari perbatasan Mesir dalam serangkaian pertempuran.
Pada tahun 1169, Shalahuddin diangkat menjadi panglima dan gubernur (wazir) menggantikan pamannya yang wafat. Setelah berhasil mengadakan pemulihan dan penataan kembali sistem perekonomian dan pertahanan Mesir, Shalahuddin mulai menyusun strateginya untuk membebaskan Baitul Maqdis dari cengkeraman tentara Salib.
Shalahuddin terkenal sebagai penguasayang menunaikan kebenaran—bahkan memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme. Tepat pada bulan September 1174, Shalahuddin menekan penguasa Dinasti Fatimiyyah supaya tunduk dan patuh pada Khalifah Daulat Abbasiyyah di Baghdad. Belom cukup sampai di situ, tiga tahun kemudian, sesudah kematian Sultan Nuruddin, Shalahuddin melebarkan sayap kekuasaannya ke Suriah dan utara Mesopotamia. Satu persatu wilayah penting berhasil dikuasinya: Damaskus (pada tahun 1174), Aleppo atau Halb (1138) dan Mosul (1186). Sebagaimana diketahui, berkat perjanjian yang ditandatangani oleh Khalifah Umar bin Khattab dan Uskup Sophronius menyusul jatuhnya Antioch, Damaskus, dan Yerusalem pada tahun 636 M, orang-orang Islam, Yahudi dan Nasrani hidup rukun dan damai di Suriah dan Palestina. Mereka bebas dan aman menjalankan ajaran agama masing-masing di kota suci tersebut.
Perang Salib
Kerukunan yang telah berlangsung selama lebih 460 tahun,  kemudian porak-poranda akibat berbagai hasutan dan fitnah yang digembar-gemborkan oleh seorang patriarch bernama Ermite. Provokator ini berhasil mengobarkan semangat Paus Urbanus yang lantas mengirim ratusan ribu orang ke Yerusalem untuk Perang Salib Pertama. Kota suci ini berhasil mereka rebut pada tahun 1099. Ratusan ribu orang Islam dibunuh dengan kejam dan biadab, sebagaimana mereka akui sendiri: “In Solomon’s Porch and in his temple, our men rode in the blood of the Saracens up to the knees of their horses.”
Menyadari betapa pentingnya kedudukan Baitul Maqdis bagi ummat Islam dan mendengar kezaliman orang-orang Kristen di sana, maka pada tahun 1187 Shalahuddin memimpin serangan ke Yerusalem. Orang Kristen mencatatnya sebagai Perang Salib ke-2. Pasukan Shalahuddin berhasil mengalahkan tentara Kristen dalam sebuah pertempuran sengit di Hittin, Galilee pada 4 July 1187. Dua bulan kemudian (Oktober tahun yang sama), Baitul Maqdis berhasil direbut kembali.
Berita jatuhnya Yerusalem menggegerkan seluruh dunia Kristen dan Eropa khususnya. Pada tahun 1189 tentara Kristen melancarkan serangan balik (Perang Salib ke-3), dipimpin langsung oleh Kaisar Jerman Frederick Barbarossa, Raja Prancis Philip Augustus dan Raja Inggris Richard ‘the Lion Heart’.
Perang berlangsung cukup lama. Baitul Maqdis berhasil dipertahankan, dan gencatan senjata akhirnya disepakati oleh kedua-belah pihak. Pada tahun 1192 Shalahuddin dan Raja Richard menandatangani perjanjian damai yang isinya membagi wilayah Palestina menjadi dua: daerah pesisir Laut Tengah bagi orang Kristen, sedangkan daerah perkotaan untuk orang Islam; namun demikian kedua-belah pihak boleh berkunjung ke daerah lain dengan aman.
Setahun kemudian, tepatnya pada 4 Maret 1193, Shalahuddin menghembuskan nafasnya yang terakhir. Ketika meninggal dunia di Damaskus, Shalahuddin tidak memiliki harta benda yang berarti. Padahal beliau adalah seorang pemimpin. Tapi hal baik yang ditinggalkan oleh orang baik selalu akan menjadi bagian kehidupan selamanya. Kontribusinya buat Islam sungguh tidak pernah bisa diukur dengan apapun di dunia ini.
Parcel untuk Musuh
Banyak kisah-kisah unik dan menarik seputar Shalahuddin al-Ayyubi yang layak dijadikan teladan, terutama sikap ksatria dan kemuliaan hatinya. Di tengah suasana perang, ia berkali-kali mengirimkan es dan buah-buahan untuk Raja Richard yang saat itu jatuh sakit.
Ketika menaklukkan Kairo, ia tidak serta-merta mengusir keluarga Dinasti Fatimiyyah dari istana-istana mereka. Ia menunggu sampai raja mereka wafat, baru kemudian anggota keluarganya diantar ke tempat pengasingan mereka. Gerbang kota tempat benteng istana dibuka untuk umum. Rakyat dibolehkan tinggal di kawasan yang dahulunya khusus untuk para bangsawan Bani Fatimiyyah. Di Kairo, ia bukan hanya membangun masjid dan benteng, tapi juga sekolah, rumah-sakit dan bahkan gereja.
Shalahuddin juga dikenal sebagai orang yang saleh dan wara‘. Ia tidak pernah meninggalkan salat fardu dan gemar salat berjamaah. Bahkan ketika sakit keras pun ia tetap berpuasa, walaupun dokter menasihatinya supaya berbuka. “Aku tidak tahu bila ajal akan menemuiku,” katanya.
Shalahuddin amat dekat dan sangat dicintai oleh rakyatnya. Ia menetapkan hari Senin dan Selasa sebagai waktu tatap muka dan menerima siapa saja yang memerlukan bantuannya. Ia tidka nepotis atau pilih kasih. Pernah seorang lelaki mengadukan perihal keponakannya, Taqiyyuddin. Shalahuddin langsung memanggil anak saudaranya itu untuk dimintai keterangan. Pernah juga suatu kali ada yang membuat tuduhan kepadanya. Walaupun tuduhan tersebut terbukti tidak berdasar sama sekali, Shalahuddin tidak marah. Ia bahkan menghadiahkan orang yang menuduhnya itu sehelai jubah dan beberapa pemberian lain. Ia memang gemar menyedekahkan apa saja yang dimilikinya dan memberikan hadiah kepada orang lain, khususnya tamu-tamunya.
Ia juga dikenal sangat lembut hati, bahkan kepada pelayannya sekalipun. Pernah ketika ia sangat kehausan dan minta dibawakan segelas air, pembantunya menyuguhkan air yang agak panas. Tanpa menunjukkan kemarahan ia terus meminumnya. Kezuhudan Shalahuddin tertuang dalam ucapannya yang selalu dikenang: “Ada orang yang baginya uang dan debu sama saja.”

Kelompok Teroris Zionis; Zion Mule Corps dan Cikal Bakal Tentara Israel


Kelompok teroris ini didirikan oleh Yosef Trumpeldore. Ia adalah seorang aktivis Zionis yang tergolong generasi awal dan terkenal militan. Dilahirkan di Rusia tahun 1880, ia kemudian berkembang menjadi Tokoh Yahudi yang siap berkorban demi agama dan bangsa. Padahal, awalnya ia hanyalah seorang yang bercita-cita menjadi Dokter Gigi, namun keadaan memaksanya mengubah haluan bergabung ke barisan sukarelawan tentara Rusia pada tahun 1902.
Selama Perang Rusia-Jepang, Yosef pun berpartisipasi dalam pengepungan Port Arthur, di mana Yosef kehilangan lengan kirinya karena pecahan peluru. Ia sampai menghabiskan waktu seratus hari di rumah sakit untuk menjalani masa pemulihan. Namun sekalipun masih dalam perawatan, ia lebih memilih untuk menyelesaikan baktinya terhadap Tuhan. Trumpeldor sepertinya benar-benar didedikasikan untuk negaranya, Rusia. Ketika ia ditanya tentang keputusannya kembali ke medan pertempuran meski dalam kondisi sebelah tangan, ia justru menjawab, "tapi aku masih memiliki satu lengan untuk diberikan kepada tanah air."
Ketika, Port Arhur menyerah, Yosef pun dibawa tentara Jepang ke tempat penahahan. Saat itu, bersama dengan beberapa tahanan perang, ia berbagi keinginan untuk mendirikan sebuah peternakan di jantung Yahudi, yakni Israel. Sekembalinya dari penawanan, ia pun akhirnya pindah ke St Petersburg. Trumpeldor kemudian menerima empat tanda penghargaan oleh Pemerintah Rusia yang membuatnya menjadi prajurit Yahudi paling disegani di negeri beruang merah tersebut. Dan akhirnya pada tahun 1906, Yosef pun didaulat menjadi orang Yahudi pertama dalam ketentaraan untuk menerima amanah di bagian komisi perwira. Mengingat karena dirinya cacat, maka Yosef mulai mempelajari hukum. Ia pun kemudian mengumpulkan sekelompok pemuda Zionis di sekelilingnya dan pada tahun 1911, mereka beremigrasi ke tanah Palestina, yang kala itu masih dibawah naungan Kekaisaran Ottoman. Saat awal-awal tiba di Palestina, maka Yosef dan kawan-kawannya bekerja pada sebuah peternakan di pantai laut Galillea.
Selanjutnya ketika meletus Perang Dunia Pertama, ia bersama Ze'ev Jabotinsky pergi ke Mesir. Darah militernya kembali muncul melihat konflik antar Negara kembali terjadi. Akhirnya, bersama Jabotinsky ia mengembangkan ide untuk membentuk Legiun Yahudi dalam rangka membantu Inggris melawan Kekaisaran Ottoman. Akhirnya pada tahun 1915, ia pun membentuk Zion Mule Corps. Banyak para pengamat menyatakan bahwa Zion Mule Corps adalah satuan militer pertama yang menyatukan seluruh Yahudi selama hampir kurun waktu 2000 tahun belakangan, bahkan Zion Mule Corps digadang-gadangkan sebagai cikal bakal Tentara Resmi Israel suatu saat kelak. Dan pada saat bersamaan pula Yosef mulai mengembangkan suara untuk mendirikan Negara Israel. Maka, sekembalinya ke Petrograd, Rusia, pada tahun 1918, Yosef pun mengorganisir orang-orang Yahudi untuk membela diri dan mendirikan HeHalutz, sebuah organisasi pemuda yang dipersiapkan untuk berimigrasi menuju Palestina.
Setelah Negara Zionis Israel berdiri tahun 1948, Negara Israel menarik anggota kelompok-kelompok Zion Mule Corps untuk menjadi bagian dari tentara Israel. Para petinggi kelompok-kelompok teroris Zion Mule Corps juga dipilih sebagai wakil di Parlemen. Setelah kematiannya, Trumpeldor menjadi simbol pembelaan total kepada Yahudi. . Kata-kata terakhirnya, "Never mind, it is good to die for our country" (En Davar, tov Lamut be'ad artzenu אין דבר, טוב למות בעד ארצנו),menjadi terkenal dalam gerakan Zionis baik sebelum dan seteleh berdirinya Israel.
Bahkan sampai era seterusnya, Yosef Trumpeldor pun dianggap sebagai pahlawan oleh kedua basis politik di Israel baik di sayap kanan maupun sayap kiri Zionis. Gerakan sayap kiri pun mendirikan monument untuk menghormatinya.

Precious Cat

o... my cat...
why are you going to leave me alone
I don’t think you aren’t by my side
now all about a distant memory
I know for certain news
you dead hit by a car
so people say
not the slightest hint in my mind
when I will go, you're my pet
but ...
when I come back, you're lying
in the last
at that time ...
I don’t have the slightest news about you
no people inform
why this could occur
I don’t know the your chronological
I don’t know for sure
you breathe your last breath
and I’m not there at that time
I miss you ...
o. .. my cat ...
I want to meet again with you
although only a fantasy
I always remember you here
I hope you always remember ...
namely, as an employer who always love you
with sincere affection
and heartfelt ...

Aku Iri Padamu

aku iri denganmu
wahai mujahid-mujahidah fi Sabilillah
kalian bisa bangkit menentang
hatta dengan pena
maupun dengan pedang 
menegakkan kalimah Allah
dibumi yang kian gersang

aku cemburu denganmu
wahai wanita-wanita solehah
betapa mulianya akhlakmu
betapa taatnya ibadahmu
menjunjung tinggi Qur’an dan sunnah di jiwamu

aku iri padamu
wahai ibu-ibu yang perkasa jiwanya
kau korbankan permatamu demi agamamu
tiada nilainya dunia di hatimu
bagimu dunia ini hanya jalan persimpangan
buatmu meraih kehidupan

aku cemburu padamu
wahai para Syahidah
syurga telah pasti buatmu
7 langit bersorak ria menanti kehadiranmu
kau hidup, di saat darahmu tumpah membasahi bumi
kerna yang syahid takkan pernah mati

Namun, aku sedih, aku marah
dengan diriku sendiri
jiwaku terlalu sepi
nafsuku sering merajai
adakah karnaku sering melupai Ilahi Robbi??

Ya Ilahi….
tiupkan roh-roh Iman dan Islam di jiwaku
agar aku sentiasa dekat deganMu
agar aku bisa mencintai Jihad dan Dakwah seperti nyawaku
menentang kemungkaran di setiap helaan nafasku
 
agar aku bisa menjadi ibu yang perkasa
mendidik para Mujahidah
menjadi wanita Sholehah
untuk menggapai Syahadah…

Syair Perahu

Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah itikad diperbetuli sudah
                                       
Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil tubuhmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal diammu

Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu juga kerjakan
Itulah jalan membetuli insan

Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh disitu
Supaya laju perahumu itu

Hamzah Fansuri